Wednesday, August 12, 2015

Jagad Sepi

merapat genap dalam hitam...seperti mengumpulkan benih mendulang asa...
ketika awan berarak menuju angin yang menghimpunnya..aku beranjak dari diam

tapi ketika awan berubah menjadi mendung..aku bergegas mencari naungan..
kwatir hujan meluluhkan semua rindu..takut petir menghujam ke relung jiwa lalu jantung berhenti berdegup...

alam yang menguatkan setiap sketsa hidup..fatamorgana bertepi menimba harapan
tapi aku bukan anak kecil yang harus selalu dituntun bumi menuju langit
fikiran dan motivasi ini sudah lama mendewasa menuju setengah abad menjelang

tak ada waktu lagi mengurung diri dalam sepi..mendiami semua kata-kata yang berlaku mencela
jika itu adalah takdir, maka aku harus lebih banyak berdo'a agar tak menjadi nyata...

bukan membalas dengan segala kesombongan..dan mendewa laksana pahlawan dengan seribu tanda jasa...bukan pula berteriak minta dihormati seantero jagad

amarah adalah nisbi yang mengikuti kelemahan diri..kadang kita merasa layak untuk menang dalam sedih..tapi bukan harap namanya jika menuruni lembah tanpa menjejak kaki supaya tak tergelincir...

palung itu dalam seperti ruang gelap tanpa cahaya..seperti otak yang beku karena tertipu
bukan jiwa tegar namanya jika tak punya api yang menerangi..

bukan pula manusia hebat yang harus menang disetiap kompetisi...
bukan raja diraja yang harus disanjung-sanjung..

aku anak manusia yang dibina rimba tanpa sayang yang layak...
yang terlantar diujung bumi yang selalu sepi..dihimpun dalam diam tak membuatku padam
lalu serangkaian pedih inipun tak layak membuatku meluruhkan airmata api

aku naga api yang menyimpan seribu panas dalam asa
membungkamku bagai menyembunyikan seluruh kelemahan tangan-tangan tajamku..

biarkan pikiranku mengembara ke ujung cincin saturnus
menjelajahi perbukitan mars dan membangun rumah abadi bernama kearifan

bumi ini semakin sempit untuk kujelajahi..
biarkan aku menuju matahari....

No comments: