Wednesday, September 26, 2012

J a r a k...

Saat berupaya untuk mencipta yang terbaik untuk semua ada lelah yang tercitra
Mental terbaik kembali diuji, bukan sekedar mempertahankan ego atau kekuatan diri
Tapi ketika semua di ungkapkan hanya kelemahan diri yang terlihat.
Aku merasa tak sanggup memperjuangkan ini semua

Semua seakan ingin meruntuhkan apa yang kuinginkan
Inilah jati diri yang kembali di tanya
Siapa kah aku yang merasa mampu mengendalikan semua
Merasa Tuhan-pun mengikuti egoku..
Tidak...

Mestinya aku kembali kepada yang mengingatkanku pada inti
Kembali kepada keberadaan diri
Dan telah sampai mana obsesi-obsesi terlampaui
Bukan mengharap orang terus mengikutiku...

Jika boleh aku berkata...ya hanya kesombongan diri yang bercokol
Tetapi ketika sampai pada titik nadir kelemahan diri..
Aku pun akhirnya harus mengakui
Memang bukan siapa-siapa aku

Jarak yang memisahkan antara hati dan otak seharusnya bisa ku ukur
Tetapi tidak buat mengukur seberapa besar loyalitas orang padaku
Bukan...
Dan bukan hanya itu...

Bukan hanya merasa benar...
Bukan hanya merasa lebih
Bukan hanya merasa tahu
Ya bukan semua itu

Dari sekian perasaanku dalam memenangkan ego
Tak pernah aku merasa gagal dalam bersikap
Tak pernah aku merasa tak pernah disenangi setiap orang yang menatapku
Aku mencoba mengendalikan mereka dengan segala sikapku yang membuat mereka terpaksa menyenangiku...
Sampai kapan bertahan seperti itu

Seperti mencipta kondisi agar semua baik-baik saja
Padahal semua sekarang sedang dipertaruhkan
Atas nama diriku...atas nama jiwaku..atas nama segala yang selama ini mendidikku dalam kerasnya hidup...

Aku masih merasa seperti anak kecil yang tak tau apa-apa
Bahkan merasa seperti seorang tua renta yang sedang dikendalikan keadaan
Merasa semua baik-baik saja padahal ribuan pedang sedang menghadang
Siap mengirimku dalam genangan darah kekalahan.

Aku masih saja merasa menang..
Entah dalam permainan apa
Entah dalam penghelatan apa
Entah dalam kompetisi apa

Yang ku tahu semua harus mengikutiku, atau mereka pura-pura patuh padaku
atau ada skenario lebih besar yang mencoba meruntuhkan mimpiku?
atau meruntuhkan asaku...

Selama ini aku begitu pintar berjanji kemudian meletakkan semuanya diatas meja takdir
Mencuci tanganku bersih-bersih dan pura-pura merasa semua baik-baik saja
Sampai kapan bertahan seperti itu
Entahlah...
Salah kah itu atau demi waktu yang menggerus umurku...benarkah itu?

Saturday, September 15, 2012

a.n.d.r.o.m.e.d.a

Andromeda...batas mimpi tiada akhir
memipir kesetiaan pada illahi bagaikan memegang bara api dalam sekam yang sedang menyala hebat..
Tak akan ada asa yang putus saat jiwa merasakan merdeka..
Merdeka dari nurani terjajah..dan mendekap sepi dalam keramaian

Bimasakti berputar diatas kepala tanpa kita sadari berlalunya waktu berharga dalam kehampaan.
Hanya jiwa yang merasa tangguh akan menang menghadapi segala cobaan
Menjadi junior bukanlah prestasi..
Tapi disenangi banyak orang dan punya solusi handal tak akan membuat kita kekurangan teman

Aku melangkah perlahan menjalani setiap ujian..dan hari ini pun masih belum merasakan kemenangan
Tapi ribuan rencana terukir disetiap lekukan otak dan pikiranku
Mencoba mengalahkan ego yang mengurung kalbu
Mendobrak nafsu primitif memenangkan hati nurani yang redup akan hidayah...

Inilah puncak dari segala kemudahan
Titik tertinggi saat kita berdo'a pada Illahi
mengharap terbaik laksana asa tanpa cacat
Di lindungi oleh sahabat-sahabat terbaik, kondisi terbaik dan dalam situasi terbaik dimasa nya.

Padahal jalan hidup masih penuh liku dan resiko
Tapi berdiri didepan orang-orang yang banyak berharap akan penampilan terbaik dan lakon terbaik sangatlah ditunggu
Dan aku akan memenuhi harapan terbaik mereka
walaupun harus pulang sekarang juga....


Ku tembus waktu, penghalang jarak antara
Aku dan kau serta ruangan bertatap muka
Dimana dimensi raga dan jiwa
Sebarkan aroma positif dari rasa ke rasa
Lalu melepas cinta dengan sentuhan akhir
Ku pulang kembali walau detik terakhir
Ku tulis perih dan luka layak Neruda
Kau rekam sukacita di dalam dada

Masih jadi diri sendiri yang berjuang
Jalan panjang berliku aku harus tetap tenang
Ukur kemampuan jalani proses panjang
Saat menuju rumah ku kan tersenyum lapang
Menjemput impian tinggi di dalam kamar
Sketsa mimpi masa lalu yang kian berakar
I was stuck and I’ll keep on dreaming
The place I started, I’am going home….

Dimana aku berada
Everywhere I stay, It feels like home

Tetap ambisionis mencari arah tujuan hidup
Meski ironis, langkah tetap takkan bungkuk
Melesat kencang dari pistol berpelatuk
Menuju titik akhir sebagai petunjuk
Ku harap cinta kan mengawalku pulang
Pada Rangkulan rembulan dan bintang
Dimanakah akhir dari perjalanan panjang
Kapankah waktu “Selamat Datang”

Dimana aku berada
Everywhere I stay, It feels like home

Dimana aku berada
Everywhere I stay, It feels like home

(bondanprakoso&feat2black-feelslikehome)