Monday, November 25, 2013

menuju titik jenuh

Dan akhirnya ujian itu datang....
Seperti yang sudah-sudah menerpa ditengah kesadaran diri yang mencoba bertahan di tengah terpaan badai...
menenggelamkanku ke dasar lautan paling dalam tanpa ada pertolongan dari seorang makhluk pun diatas muka bumi ini...
Aku pasrah seperti yang sudah-sudah, mencoba untuk mengharap pada Robb yang selama ini membekingi hidupku...dan aku terus yakin tanpa kwatir sedikitpun..
Karena Dia tahu aku ada dimana dan dalam posisi seperti apa...
Semua kesempitan hidup ini kutahan hari demi hari mencoba hanya berdo'a dan berikhtiar terhadap segala usaha semaksimal mungkin...
Hanya mengharap kerihdoan dan kemurahan dariNya semata...
Aku yakin suatu saat pertolongan itu datang dengan perlahan atau dengan tiba-tiba...
Seperti yang sudah-sudah pertolongan itu pasti datang....pasti datang aku tahu pasti
Tak pernah sedikitpun aku ragu....tak pernah...
Aku pernah mengalami kepahitan sepahit ini dulu...sesempit ini dulu, separah ini dulu...tapi memang tak separah sekarang...

Seperti yang sudah-sudah pertolongan itu pasti datang....pasti datang aku tahu pasti
Tak pernah sedikitpun aku ragu....tak pernah...
Aku pernah mengalami kepahitan sepahit ini dulu...sesempit ini dulu, separah ini dulu...tapi memang tak separah sekarang...

Seperti yang sudah-sudah pertolongan itu pasti datang....pasti datang aku tahu pasti
Tak pernah sedikitpun aku ragu....tak pernah...
Aku pernah mengalami kepahitan sepahit ini dulu...sesempit ini dulu, separah ini dulu...tapi memang tak separah sekarang...

Laa Hawla wala quwwata illa billah....
Engkau pasti tolong aku ya Robb
Aku tak pernah ragu......

Wednesday, May 29, 2013

Kerja Ihsan jadi aktualisasi diri, integritas dan kemapanan mental teruji, buktikan....!

Setahun di perantauan, dengan segala permasalahan yang sunatullahnya memang harus ada, untuk pembelajaran diri, pendewasaan diri, pembinaan diri menuju kesempurnaan mental terbaik agar sanggup mengemban amanah yang lebih besar lagi....

Tak ada satupun yang sanggup menjadi tempat muntahan keluh kesah, dan memang tak ada kesempatan untuk berkeluh kesah semua tinggal menjalani...

Terlihatlah Maha Agungnya Allah, dengan segala kekuasaan mengatur segala sesuatunya di alam semesta ini, betapa tak ada artinya seorang manager yang merasa penuh kuasa mengatur segala sesuatu, akhirnya tak sanggup melakukan apa-apa. Betapa membingungkannya mengatur yang seharusnya bukan kapasitas kita dan lebih membingungkan lagi ada banyak orang yang pintar berbicara seakan-akan sanggup mengatur sesuatu seperti keinginannya padahal tak pernah melakukan apa-apa.....

Betapa canggih system yang dimiliki Allah untuk menghitung segala reward dan punisment, sejak seorang manusia lahir sampai ia terbujur di liang lahat...Subhanallah, sehingga menjadi tak berguna dan sia-sia semua perhitungan reward dan punishment yang kita miliki untuk menilai baik atau buruknya seseorang, toh akhirnya penilaian Allah jualah yang Maka Kekal tak tak pernah error...

Runtuhkahlah semua kesombongan ini, tak ada gunanya membusungkan dada dan menganggap diri lebih baik dari siapapun...
Tak ada gunanya berdebat untuk mempertahankan kebenaran diri sendiri yang mungkin nisbi karena pada akhirnya kita menjadi terkenal sebagai seorang yang angkuh dan maha sombong ketika mayat terbujur kaku di liang lahat....

Lihatlah dengan mata kepala sendiri kesudahan orang-orang yang menjadi inspirasi bagi setiap kebaikan yang dilakukan orang banyak, tentu sangat berbeda dengan kesudahan orang-orang yang merasa menguasai segalanya....tak lebih dan tak kurang hanya tinggal nisannya yang dipandang orang ketika sampai di pekuburan.

Semoga Aku dijauhkan dari sifat sombong dan riya' dan membuatku dibenci Alloh dan tak dipandang ketika mengahadapNya....
Kabulkan Yaa Robb...




 


Thursday, May 02, 2013

Mungkin Memang Sudah Begitu Jalannya....

Dulu waktu menghadiri undian reward haji di banking hall, aku sendiri yang tertegun ternyata ketika disebutkan nama yang keluar sebagai pemenang undian haji adalah orang-orang yang tepat berada di samping kiri dan kananku...dan aku yg berada ditengah-tengah masih harus banyak berharap dan berdo'a agar suatu saat Alloh mengundangku pergi ke tanah suci...ya mungkin memang sudah begitu jalannya...

Dulu aku sempat terkagum-kagum dengan beberapa orang teman yang cukup berlimpah ni'mat dariNya..bukan hanya di limpahi ni'mat jabatan, harta tapi juga ternyata hidayah dan sederetan prestasi ibadah yang memang sanggup dia kerjakan sehingga aku menyangka sudah sepantasnya ni'mat2 itu jatuh pada dirinya dikarenakan kerja keras dan juga karena Alloh begitu sayang padanya....ya mungkin memang sudah begitu jalannya....

Dulu aku menyangka tidak pantas aku kerja keras sendirian membanting tulang untuk kebutuhan hidupku dan keluargaku bahkan berkorban seperti sapi perahan memenuhi nafkah keluarga sehingga tak ada yg bersisa di saldo tabunganku kecuali ku berikan semuanya pada keluargaku...lalu aku kemudian menyangka mungkin suatu saat nanti ada wanita yang begitu bermurah hati dan berbaik hati berbalik membelikanku makanan di saat lapar, atau sebatang rokok dikala ingin menghisap rokok lalu dia tak akan mengeluh jika pemberianku kurang, ya ternyata memang tak ada yg seperti itu...tapi laki-laki memang harus memberi tak pantas menerima kembali sepeserpun...ya mungkin memang sudah begitu jalannya....

Jadi memang semua berjalan seperti kodrat dan iradat-Nya, tak pantas untuk kita protes atas sunatullah ini....

Tak pantas kita meminta...walaupun kita hidup dari dulu sebatang kara tanpa siapa-siapa bahkan pada istri kita atau anak-anak kita jika suatu saat nanti mereka besar. Orang sepertiku harus selalu memberi tanpa pamrih...tak perlu kita kemudian menyalahkan orang yg tak mau berbuat seperti apa yg pernah kita perbuat padanya...bahkan pada istri sendiri...tak pantas... tak pantas....

Ya mungkin memang sudah begitu jalannya sejarah hidupku....
Jika merasa bosan diperlakukan seperti sapi perah yang harus memberi susu pada kehidupan yaa pasrah saja memang sudah begitu jalannya...

Toh kita tak perlu meminta balas atas apapun..karena mungkin memang sudah kewajibanku...dan hak mereka untuk menerima pemberianku...

Mintalah balasan pada Alloh semata, bersandarlah pada-Nya har....
Memang tak ada yang pantas menolong dirimu kecuali Dia....
Cukup Dia-lah yang kau andalkan har..tak ada yg lain...
Smoga semua jadi amalan terbaikmu untuk akhirat nanti...jadi bersabarlah hidup ini tak kan lama kok....
Semoga...semoga....



Saturday, February 09, 2013

From breaking the rules...until againts the wall....

Entah berapa macam konsep kepimpinanan yang pernah gw baca, gak lepas dari mencintai setiap person sub ordinat....setiap mereka adalah busur-busur panah yang siap diluncurkan, adalah peluru-peluru yang rela dimuntahkan dari laras panjang perjuangan mencapai sasaran-sasaran empuk target pekerjaan. Gw gak habis pikir kenapa mereka bisa balik kanan lalu  melawan.

Mereka adalah peluang, entah sikap membangkangnya yang mungkin salah satu keunggulan dan ujian bagi seorang leader sampai simpatinya ngebayarin makan siang gw....

Mendengar keluh kesah seorang kawan yang dulu menjadi supporting setiap pekerjaan yang gak mungkin dikerjakan oleh seorang leader yang menuntut gw seperti seorang manager multitalenta atau layaknya gurita bertentakel lima....seperti tak percaya mereka yang begitu setianya sampai ingin melakukan kudeta, ya sangat aneh.

Kini saatnya memecah telur kejumudan...leader bukan saatnya jadi boss besar yang hanya diservice segala kebutuhannya, tapi mestinya melayani setiap hajad sub ordinat-sub ordinatnya. Menjadi sahabat karib disaat begitu banyak target yang harus dicapai dan mesti dikerjakan tanpa menambah beban mereka disaat sedang bersemangat.

Begitu terharunya mendengar mereka menginginkan gw kembali, mereka tahu kalo itu gak mungkin, maka selamat menikmati penderitaan ini...seperti yang pernah gw bilang...disaat pesta yang begitu meriah ini disaat kita masih bersama-sama bekerja dalam satu ruangan penuh cinta maka bersyukurlah saat ini...karena akan datang masanya saat semua ini berubah karena tiap orang akan datang dengan gaya kepemimpinannya masing-masing.

Gw memang bukan seperti yang kalian mau, maka terimalah kenyataan ini, keberangkatan gw mungkin kesedihan buat kalian, gw cuma bisa berdo'a semoga leader kalian dimasa mendatang absolutely lebih baik daripada gw.

Setiap tindak tanduk dan keputusan yang gw buat, pasti akan gw pertimbangkan masak-masak bukan hanya ingin dibilang sanggup berkuasa dan menguasai semua orang...tapi akan terasa saat kita meninggalkan mereka suatu saat nanti...akan banyak ceritanya entah tentang kebaikan atau kemudharatan yang begitu berbekas dihati mereka.