Wednesday, December 10, 2008

Segenggam Dunia dalam dekapan


Lalu kita tinggal hanya bermimpi, dan setiap kenyataan tiba-tiba menjelma didepan mata, tak tau datangnya darimana.
Hasrat atas dunia dan segala perhiasannya berkumpul didalam otak dan pikirin, jadi ambisi yang tak pernah habis digali berulang berulang.
Aku takut pada kemilaunya yang menempel ditangan dan hati, tapi juga tak rela melepaskan satu-persatu demi hati yang mencoba untuk tawadzun, mencoba untuk merendah pada takdir yang mulai berjaya.
Kuangkat tangan untuk bermunajat, mencoba berharap pada Illahi agar aku tak sombong dan angkuh diri, Robbi apalah artinya aku ini tanpa kehendakMu...
Langkahku yang perlahan ini dan nafasku yang satu-satu tak terwujud tanpa kemauanMu...
bahkan setiap aliran darah yang menderu di nadiku...tak bergerak tanpa ingin memuja kemuliaanMu...
Bagaimana unjuk cinta pada Mu ya Robbi Rahman....sementara aku semakin lemah berprestasi dalam ibadah....
Sesaat setelah iman melemah dan lalai , lalu tiba-tiba seluruh jaman perkara berkumpul disekelilingku, menumpuk seakan ingin meruntuhiku, dan berebut ingin merubuhkan asa yang kubangun sejak mata terpicing karena hidayahMu...
Lalu mulai mencari virus-virus kesalahan disekelilingku, padahal aku tau asal semuanya bermula dari tanganku sendiri...
Robbi tiupkan sekali lagi jiwa dan semangat para sahabat pencari kebenaran dalam jiwaku, agar aku dapat melawan sepasukan barisan iblis yang berdiri menghadang.....aminn

No comments: